Monday 24 February 2014

[Mau] Royal atau Loyal?*

Oleh: Moch. Ari Nasichuddin**

Fernandez terbangun dari tidur malamnya. Ia tergopoh-gopoh meraih handuk untuk mandi. Pagi ini ia mesti mengikuti ospek di UII Yogyakarta, kampus barunya. Sejak SMA, memang dia terkenal sebagai anak yang aktif. Ia pernah mengikuti OSIS, LDK, Pramuka. Dan ia termasuk siswa yang berprestasi pula. Pagi ini adalah hari pertama ia masuk dunia baru, yaitu sebagai mahasiswa. Ia tercatat sebagai mahasiswa jurusan Farmasi angkatan 2013. Tidak berbeda sewaktu duduk di bangku SMA, ia berambisi juga akan aktif mengikuti beberapa organisasi kampus ketika menjadi mahasiswa.
Hari pertama ospek, Fernandez mendaftar di Mapala Universitas. Ia memang suka dengan kegiatan alam. Sudah beberapa pendakian ia ikuti sewaktu SMA dulu. Keesokan harinya, pada ospek  hari kedua ia mendaftar di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fakultas. Hari berganti hari, ospek universitas telah usai, ospek fakultas pun tiba. Pada hari pertama ospek fakultas ia mendaftar di Lembaga Dakwah Fakultas (LDF), pada hari kedua ospek fakultas ia mendaftar lagi di UKM Basket fakultas. Hingga hari ini Fernandez sudah tercatat mendaftar di 4 organisasi kampus. Terkesan muluk-mulukkah? Kita lihat saja nanti…
Novia adalah teman SMA Fernandez. Kebetulan dia kuliah di UII pula. Ia mendaftar di jurusan Teknik Sipil, dan diterima. Sama seperti Fernandez, Novia juga tergolong sebagai siswa aktif dulunya. Akan tetapi ia tidak mengikuti organsisasi sebanyak Fernandez. Menurutnya, siswa aktif tidak perlu mengikuti banyak organisasi. Sedikit organisasi pun sudah cukup, yang penting ia dapat berkontribusi optimal di dalamnya. Di bangku kuliah ini, ia hanya mendaftar di dua organisasi. Yaitu di LPM Fakultas dan Organisasi Ekstra Universitas. Perempuan ini memang mempunyai semangat dan prinsip yang tinggi. Ia tidak ‘bernafsu’ mengikuti banyak organisasi.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Fernandez dan Novia telah mengarungi hari-harinya sebagai mahasiswa, ups kurang! Mungkin lebih tepatnya sebagai aktivis mahasiswa. Berbeda ketika hari-hari pertama masuk kuliah, Fernandez kini kelihatan lesu, kucel dan kurang tidur. Kuliahnya tidak karuan. Hari-harinya dihabiskan dengan rapat redaksi di LPM F, latihan UKM, rapat LDF, kegiatan di Mapala, membuat laporan pratikum, dan seterusnya. Mungkin sehari-hari ia tidur hanya beberapa jam. Tidak jarang tugas kuliahnya pun terbengkalai.
Berbeda dengan Novia, meskipun tidak kalah padat seperti Fernandez, Novia masih bisa membagi waktu untuk berkegiatan di LPM F, Organisasi Ekstra, dan tak lupa kuliahnya. Meskipun waktu untuk bermainnya berkurang, dan tak jarang mata kurang tidur menghiasi wajah manisnya, ia tetap memegang teguh komitmennya di kehidupan mahasiswanya ini. Baginya sudah menjadi konsekuensi seorang aktivis mahasiswa untuk mengurangi zona nyaman.
Suatu ketika Fernandez dan Novia bertemu di kantin. “Pie Ndez Kabarmu?,” sapa Novia kepada teman SMA nya ini.
`        “Alhamdulillah…,” balas Fernandez kepada Novia dengan wajah lesu.
“Kamu aktif dimana saja teman?” Tanya Novia.
“Aku aktif di 3 organisasi kampus dan 1 organisasi universitas,” tukas Fernandez.
Wah, apa kamu tidak kelimpungan dengan organisasi sebanyak itu? Aku saja aktif di 2 organisasi sudah jarang tidur,” Tanya Novia lagi.
“Kelimpungan banget Via, apalagi kalau pas ada pratikum. Kayaknya aku mau keluar deh dari salah satu organisasi ini atau mungkin semuanya. Aku mau memperbaiki kuliahku dulu. Kalau kamu gimana?”
“Alhamdulillah, mesti sibuk aku masih bisa mengatur waktuku Ndez. Kuliahku berjalan lancar. Karena dari awal aku memang sudah komitmen. Aku tidak mau terlalu banyak mengikuti organisasi mahasiswa. Sedikit organisasi bagi sudah cukup, asal aku optimal menjalaninya.” Tegas Novia.
Cukup sudah kisah dua mahasiswa di atas. Info yang tersiar, Fernandez akhirnya keluar dari semua organisasi yang ia ikuti. Ambisinya untuk menjadi seorang yang aktif organisasi sama seperti di SMA tidak berjalan lancar, semua itu karena manajemen waktunya yang kacau. Berbeda dengan Novia, keteguhannya terhadap prinsip, tujuan, tanggungjawab dan semangatnya membawanya sukses di organisasi dan perkuliahan. Bahkan di organisasi ia memegang jabatan penting dan diperkuliahan ia mendapat IP yang cukup tinggi.
Dari kisah di atas, menurut teman-teman bagaimana? Mari kita diskusikan!

*Sekelumit kisah untuk Materi Kehimmahan In House Training LPM HIMMAH UII 2013

**Pemimpin Umum LPM HIMMAH UII 2013-2014, sedang menyelesaikan laporan Kerja Praktek dan menuju Tugas Akhir (doakan J). Pernah menjadi magang, pemimpin redaksi KOBARkobari, staf redaksi, redaktur pelaksana, dan penanggungjawab Himmah Online.

No comments:

Post a Comment