Oleh: Moch. Ari
Nasichuddin**
Fernandez terbangun dari tidur
malamnya. Ia tergopoh-gopoh meraih handuk untuk mandi. Pagi ini ia mesti
mengikuti ospek di UII Yogyakarta, kampus barunya. Sejak SMA, memang dia
terkenal sebagai anak yang aktif. Ia pernah mengikuti OSIS, LDK, Pramuka. Dan
ia termasuk siswa yang berprestasi pula. Pagi ini adalah hari pertama ia masuk
dunia baru, yaitu sebagai mahasiswa. Ia tercatat sebagai mahasiswa jurusan
Farmasi angkatan 2013. Tidak berbeda sewaktu duduk di bangku SMA, ia berambisi juga
akan aktif mengikuti beberapa organisasi kampus ketika menjadi mahasiswa.
Hari pertama ospek, Fernandez
mendaftar di Mapala Universitas. Ia memang suka dengan kegiatan alam. Sudah
beberapa pendakian ia ikuti sewaktu SMA dulu. Keesokan harinya, pada ospek hari kedua ia mendaftar di Lembaga Pers
Mahasiswa (LPM) Fakultas. Hari berganti hari, ospek universitas telah usai,
ospek fakultas pun tiba. Pada hari pertama ospek fakultas ia mendaftar di
Lembaga Dakwah Fakultas (LDF), pada hari kedua ospek fakultas ia mendaftar lagi
di UKM Basket fakultas. Hingga hari ini Fernandez sudah tercatat mendaftar di 4
organisasi kampus. Terkesan muluk-mulukkah? Kita lihat saja nanti…
Novia adalah teman SMA Fernandez.
Kebetulan dia kuliah di UII pula. Ia mendaftar di jurusan Teknik Sipil, dan
diterima. Sama seperti Fernandez, Novia juga tergolong sebagai siswa aktif
dulunya. Akan tetapi ia tidak mengikuti organsisasi sebanyak Fernandez.
Menurutnya, siswa aktif tidak perlu mengikuti banyak organisasi. Sedikit
organisasi pun sudah cukup, yang penting ia dapat berkontribusi optimal di
dalamnya. Di bangku kuliah ini, ia hanya mendaftar di dua organisasi. Yaitu di
LPM Fakultas dan Organisasi Ekstra Universitas. Perempuan ini memang mempunyai
semangat dan prinsip yang tinggi. Ia tidak ‘bernafsu’ mengikuti banyak
organisasi.
Hari berganti hari, minggu
berganti minggu, bulan berganti bulan. Fernandez dan Novia telah mengarungi
hari-harinya sebagai mahasiswa, ups
kurang! Mungkin lebih tepatnya sebagai aktivis mahasiswa. Berbeda ketika
hari-hari pertama masuk kuliah, Fernandez kini kelihatan lesu, kucel dan kurang
tidur. Kuliahnya tidak karuan. Hari-harinya dihabiskan dengan rapat redaksi di
LPM F, latihan UKM, rapat LDF, kegiatan di Mapala, membuat laporan pratikum,
dan seterusnya. Mungkin sehari-hari ia tidur hanya beberapa jam. Tidak jarang
tugas kuliahnya pun terbengkalai.
Berbeda dengan Novia, meskipun
tidak kalah padat seperti Fernandez, Novia masih bisa membagi waktu untuk
berkegiatan di LPM F, Organisasi Ekstra, dan tak lupa kuliahnya. Meskipun waktu
untuk bermainnya berkurang, dan tak jarang mata kurang tidur menghiasi wajah
manisnya, ia tetap memegang teguh komitmennya di kehidupan mahasiswanya ini.
Baginya sudah menjadi konsekuensi seorang aktivis mahasiswa untuk mengurangi
zona nyaman.
Suatu ketika Fernandez dan Novia bertemu di kantin. “Pie Ndez Kabarmu?,” sapa Novia kepada teman SMA
nya ini.
` “Alhamdulillah…,” balas
Fernandez kepada Novia dengan wajah lesu.
“Kamu aktif dimana saja teman?” Tanya Novia.
“Aku aktif di 3 organisasi kampus dan 1 organisasi universitas,” tukas
Fernandez.
“Wah, apa kamu tidak
kelimpungan dengan organisasi sebanyak itu? Aku saja aktif di 2 organisasi
sudah jarang tidur,” Tanya Novia lagi.
“Kelimpungan banget Via, apalagi kalau pas ada pratikum. Kayaknya aku mau keluar deh dari salah satu organisasi ini atau mungkin semuanya. Aku mau
memperbaiki kuliahku dulu. Kalau kamu gimana?”
“Alhamdulillah, mesti sibuk aku masih bisa mengatur waktuku Ndez.
Kuliahku berjalan lancar. Karena dari awal aku memang sudah komitmen. Aku tidak
mau terlalu banyak mengikuti organisasi mahasiswa. Sedikit organisasi bagi
sudah cukup, asal aku optimal menjalaninya.” Tegas Novia.
Cukup sudah kisah dua mahasiswa
di atas. Info yang tersiar, Fernandez akhirnya keluar dari semua organisasi
yang ia ikuti. Ambisinya untuk menjadi seorang yang aktif organisasi sama
seperti di SMA tidak berjalan lancar, semua itu karena manajemen waktunya yang kacau. Berbeda dengan Novia,
keteguhannya terhadap prinsip, tujuan,
tanggungjawab dan semangatnya membawanya sukses di organisasi dan
perkuliahan. Bahkan di organisasi ia memegang jabatan penting dan diperkuliahan
ia mendapat IP yang cukup tinggi.
Dari kisah di atas, menurut
teman-teman bagaimana? Mari kita diskusikan!
*Sekelumit kisah untuk Materi
Kehimmahan In House Training LPM HIMMAH UII 2013
**Pemimpin Umum LPM HIMMAH UII
2013-2014, sedang menyelesaikan laporan Kerja Praktek dan menuju Tugas Akhir
(doakan J). Pernah menjadi magang, pemimpin redaksi KOBARkobari, staf
redaksi, redaktur pelaksana, dan penanggungjawab Himmah Online.
No comments:
Post a Comment